-->
  • Cerita Pengalaman Pribadi

    Menghasilkan Uang
    Sambil Mengurus Anak dan Masak
     oleh : Diyan Fitriatun


    Sekitar pertengahan tahun 2013 silam saya mulai mengenal belanja online, lewat baca di status facebook yang di share oleh teman-taman di dunia maya. Mula-mula belanja pakaian untuk keperluan sendiri, dari beli satu baju, lalu beberapa pasang, ada juga lengkap dengan celana atau rok dan kain jilbab. Kelebihan belanja online tentunya dapat membeli pakaian yang model dan corak serta warna yang unik, yang tidak ada dijual di toko-toko pakaian di Dompu.

    Beberapa bulan berlalu, tak disangka diantara tetangga dan beberapa  sahabat dekat juga tertarik dengan beberapa pakaian yang saya beli dari toko online yang sering disebut online shop yang disingkat olshop. Lalu mereka minta tolong dibantu belikan beberapa potong baju. Titip beli pakaian online oleh mereka berulang beberapa kali, sehingga muncullah ide dibenak saya untuk memanfaatkan peluang usaha agar menghasilkan uang. Kenapa saya tidak buka toko online saja? Pikir saya dalam hati saat itu.

    Lalu ide tersebut saya utarakan dengan suami, saya menceritakan peluang dan potensi usahanya, cara jual beli, proyeksi keuntungan, resiko dan terutama tentang usaha dilakukan dirumah sambil mengurus anak dan memasak. Yah, sebisa mungkin untuk meyakinkan suami bahwa usaha ini tidak mengurangi atau melalaikan kewajiban mengurus anak dan rumah. Tapi tak disangka-sangka, suami merespon dengan baik. Dan suami pun memberikan dukungan dengan memberi modal awal yang sangat berguna untuk memulai usaha olshop sendiri.

    Fitri Olshop Dompu. Itulah nama yang saya sematkan sebagai identitas usaha dunia maya. Untuk mendapat produk pakaian yang kualitas dan model bagus, saya memulai mencari suplayer/penyedia pakaian online dari kota-kota besar dipulau Jawa, meliputi kota Bandung yang merupakan kota mode Indonesia, Jakarta, Surabaya, Malang, Jogjakarta dan Solo. Mencari sebanyak mungkin agar mendapatkan pakaian yang unik, bagus dan tentunya harga yang murah agar dapat dijual kembali.

    Setelah mendapat suplayer, selanjutnya melakukan promosi penjualan dengan memanfaatkan facebook dan bbm. Saya mepromosikan foto-foto pakaian sembari menawarkan kepada teman-teman di laman media sosial tersebut secara detail, selain foto juga saya lampirkan keterangan jenis bahan kain, ukuran, harga, warna, dan mengenai corak dan model dapat diliat langsung difotonya.

    Seiringnya berjalannya waktu, usaha olshop saya meningkat. Pembeli pertamanya, tetangga, lalu beberapa kerabat dekat dan teman kuliah di STKIP Yapis Dompu. Namun, setahun berjalan lokasi pembelinya bertambah luas dari hanya yang berdomisili di Kecamatan Dompu dan Woja, meluas hingga ke Kecamatan Manggelwa dan Huu. Melihat perkembangan yang bagus, suami pun memberi tambahan modal .

    Hingga awal tahun 2016, usaha olshop saya berkembang. Omset mingguan mencapai rata-rata lima juta rupiah. Wilayah pembeli juga meluas, sekarang tidak hanya melayani pembeli yang berdomisi di kabupaten Dompu, tapi juga dari kabupaten dan kota Bima, kabupaten Sumbawa. Tidak jarang juga ada yang dari kabupten dan kota di pulau Lombok. Bahkan sudah lebih dari 20 kali melayani pembeli dari NTT, Kalimantan, Papua, Sulawesi dan Jawa.

    Dengan usaha olshop, saya menghasilkan uang walau tetap berada dirumah sambil mengurus anak dan rumah seperti memasak. Selain itu, saya tidak lagi membebani suami untuk membiayai kuliah. Bahkan, bisa mencicil tabungan pendidikan untuk dua orang anak saya setiap bulannya.
  • You might also like

    No comments:

    Post a Comment