-->
  • Dampak Nyata Manfaat Dana Desa bagi Masyarakat Desa Sari Kecamatan Sape Bima


    A.     Gambaran Umum Desa Sari Kecamatan Sape Bima
    Desa Sari merupakan salah satu dari 18 Desa yang ada di wilayah Kecamatan Sape Kabupaten Bima Propinsi Nusa Tenggara Barat, letaknya di ujung barat sebagai pintu gerbang untuk memasuki Kecamatan Sape dengan dilewati jalur jalan negara ke pelabuhan penghubung ke Propinsi Nusa Tenggara Timur, mengharuskan Desa Sari untuk terus meningkatkan pembangunan pada setiap lini, dengan luas wilayah Desa 3.740 Ha dan jumlah penduduk sebanyak 5.548 jiwa dengan rincian Penduduk laki – laki sebanyak 2.841 jiwa dan Perempuan sebanyak 2.707 jiwa serta jumlah KK sebanyak 913 KK, dimana 369 KK kategori Rumah Tangga Miskin.
    Desa Sari terbagi kedalam 6 (enam ) wilayah Dusun yaitu; dusun Oi Pai, dusun Diwu Lanco, dusun Diwu Cira, dusun Wadusura, dusun Sambintea dan dusun Jorato untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat Desa Sari  pada umumnya memiliki mata pencaharian bidang Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan.

    B.      Kondisi Desa Sari sebelum Dana Desa
     Desa Sari dari segi pemanfaatan potensi mata air yang dimiliki guna memenuhhi kebutuhan air minum dan air bersih bagi warga terbilang sangat bagus dengan telah terbangunnya sarana pengelolaan air  minum dengan sistem perpipaan gravitasi. Sarana air minum dan air bersih tersebut yang dikelola secara baik oleh BUMDesa bahkan telah terkoneksi sambungan rumah (SR) untuk mempermudah dan murah akses air oleh warga.
    Namun, kemudahan air minum dan air bersih belumlah memberi dampak yang lebih dari segi kesejahteraan warga terutama dalam meningkatkan pendapatan rumah tangga. Karena dari warga yang mayoritas petani sawah dan kebun selama ini hanya mampu mengarap lahan pertanian dan perkebunan untuk tanaman bawang merah, padi dan kacang tanah pada musim hujan turun (tadah hujan) namun pada saat musin kemarau, hamparan lahan sawah 248,65 hektar dan tahan tegalan seluas 624 hektar tak berfungsi. Bahkan lahan sawah irigasi teknis seluas 273, 89 hektar tidak dapat memberi hasil optimal lantaran suplai air irigasi yang kecil.  
    Potensi irigasi pertanian seharusnya bukan masalah rumit, karena di sebelah utara pemukiman terdapat sungai besar tempat mengalirnya ribuan kubik air hujan, lewat begitu saja mengikuti aliran sungai. Embung atau bendungan bukanlah tidak pernah ada, tapi karena dibangun tanpa desain standar teknis, embung atau bendungan telah rusak dan terbawa arus air banjir. Potensi ini kurang menjadi perhatian warga, diperparah oleh rendahnya kesadaran masyarakat untuk bergotong–royong dan merasa kebutuhan sarana prasarana infrastruktur menjadi tanggungjawab pemerintah sementara program kegiatan pemerintah masuk di desa masih terfokus pada optimalisasi penyediaan air minum. Masalah lain yang juga dihadapi masyarakat desa Sari, terutama warga yang rumahnya dipinggir bukit. Dimana pada musim hujan datang sering terjadi longsor, tidak jarang longsor menimbun dan merusak rumah warga.

    C.      Kondisi Desa Sari setelah Dana Desa
    Musyawarah Desa
    Kehadiran Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa memberi harapan baru bagi masyarakat desa Sari karena mempertegas pengakuan terhadap kewenangan Desa baik kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenagan lokal berskala desa. Terlebih pemerintah menyalurkan Dana Desa membantu desa dalam membangun desa sesuai dengan potensi desa dan kebutuhan masyarakatnya. Desa Sari mendapat penyaluran Dana Desa sejak tahun 2015 sebesar Rp. 287.444.247, meningkat tahun 2016 menjadi sebesar Rp. 650.896.944, dan tahun 2017 meningkat lagi menjadi sebear Rp. 833.798.738. Dengan penyerapan dana desa tersebut tidak hanya merubah desa dari segi penataan lingkungan dengan membangun sarana prasarana fisik, tapi juga telah merubah paradigma sistem pembangunan di desa secara menyeluruh terutama mendorongnya kesadaran masyarakat untuk ikut secara aktif sejak perencanaan hingga bergotong-royong dalam pelaksanaan pembangunan yang pada akhirnya memanfaatkan dan menikmati pembangunan secara bertanggungjawab agar memiliki nilai manfaat yang berkelanjutan.  
    Infografis
    Selain transparansi anggaran desa dilakukan secara nyata dan terukur oleh pemerintah desa dengan menyampaikan informasi anggaran desa secara terbuka kepada masyarakat melalui pemasangan infografis ditengah-tengah pemukiman warga. Infografis tersebut memuat secara lengkap Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), pemasangan papan kegiatan di lokasi kegiatan pembangunan pun dilakukan sehingga warga dengan mudah mengawasi pelaksanaan kegiatan sehingga terjaga volume dan kualitas kegiatan. Tak sampai disitu saja, pemerintah desa juga tak bosan-bosannya menyampaikan informasi terkait anggaran dan pembangunan desa secara lisan pada acara kumpul-kumpul warga seperti acara pengajian, hajatan (mbolo weki) sunatan/perkawinan yang terlaksana setiap hari sabut dan minggu.


    D.     Penggunaan Dana Desa
    1.      Bidang Pemberdayaan
    Pemberdayaan masyarakat menjadi salah satu prioritas penggunaan dana desa selain pembangunan desa. Desa sari sejak tahun 2015 telah mengalokasikan dana dalam APBDes sumber dana desa untuk membiayai kegiatan-kegiatan dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat seperti tergambar pada tabel berikut :
    No.
    Kegiatan
    Anggaran (Rp)
    2015
    2016
    2017
    1
    Keg Pemberdayaan dan Pengem-bangan Pengurus Masjid
    4.000.000
    11.175.000
    9.600.000
    2
    Keg. Pembinaan Guru Ngaji Desa
    2.625.000
    7.275.000
    11.300.000
    3
    Kegiatan Dan Pengembangan Dai Desa
    750.000
    3.150.000
    3.600.000
    4
    Keg. Pemberdayaan dan Pengem-bangan Qori' dan Qori'ah Desa

    5.600.000
    1.400.000
    5
    Pengadaan Bibit Padi

    48.800.000
    48.000.000
    6
    Keg. Pemberdayaan pemuda dan oleh raga

    5.000.000
    7.750.000
    7
    Penyediaan Jasa Kader Posyandu

    1.000.000
    12.000.000
    8
    Keg. Penyediaan Garam Beryodium Untuk Masyarakat

    3.000.000
    5.000.000
    9
    Penyediaan alat kesehatan pada posyandu


    2.500.000
    10
    Gizi balita dan posyandu


    15.068.000
    11
    Pengadaan sarana dan prasarana PAUD


    2.000.000
    12
    Keg. pemberdayaan dan pengembangan remaja masjid (Magrib Mengaji)


    3.390.000
    13
    Keg. pemberdayaan pkk


    7.750.000
    14
    Pengembangan administrasi sistem informasi pembangunan desa (SID)


    21.165.000
    15
    Kegiatan MTQ desa


    15.000.000
    16
    Kegiatan Penyusunan Profil Desa


    4.685.000
    Total
    7.375.000
    85.000.000
    170.208.000

    2.      BUMDesa Maja Labo Dahu
    Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) yang diberi nama “Maja labo Dahu” dibentuk sejak tahun 2007 silam, namun mulai diperkuat dengan peraturan desa (Perdes) Nomor 05 Tahun 2015 berkenaan dengan mulai efektif berlakunya Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. BUMDesa menjalankan dua jenis usaha meliputi usaha penyediaan air minum desa (PAM Desa) dan usaha kredit modal usaha. Berdasarkan perkembangan usaha yang memang sesuai dengan potensi desa dan kebutuhan masyarakat, pemerintah desa dan masyarakat medukung penuh usaha BUMDesa dengan teralokasinya dana dalam APBDesa guna mengoptimalkan perkembangan usahanya. Selain meralokasi penyertaan modal pengembangan BUMDesa sebesara Rp. 28.500.000 pada APBDesa tahun 2015 dan sebesar Rp. 25.000.000 pada APBDesa tahun 2017. Pemerintah desa juga melakukan kegiatan bidang pembangunan terutama pengadaan meteran air (water meter) untuk sambungan rumah guna penambahan warga layanan air minum senilai Rp 47.121.200 (APBDesa Th. 2017) dan upaya mengoptimalisasi fungsi sarana dan prasaran penyediaan air minum seperti pergantian pipa, rehabilitasi bak penampung dan aksesoris lain dialokasikan dana APBDesa tahun 2016 sebesar Rp. 97.000.000. sehingga BUMDesa Maja Labo Dahu sekarang berkembang, selain dapat menghimpun keuntungan (profit) tetapi juga memberi manfaat nyata dalam membatu kesulitan masyarakat terutama air minum dan modal usaha.

    3.      Bidang Pembangunan Desa
    Embung Desa
    Dengan dana desa telah yang dikucurkan sejak tahun 2015 telah membantu desa dalam menata dan membangun sarana dan prasarana fisik yang secara nyata membawa dampak langsung terhadap hidup dan kehidupan masyarakat. Sarana dan prasarana fisik yang terbangun memproritas kegiatan yang memberi manfaat baik manfaat dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, memberi peluang kerja dan penanggulangan kemiskinan di desa. Oleh karenanya dana desa dialokasikan untuk membangun sarana dan prasarana untuk meningkatkan produktifitas hasil pertanian warga. Hasil pertanian warga rendah teridentifikasi disebabkan kecilnya air irigasi pada lahan pertanian dimusim kemarau, bahkan lahan pertanian seluar 872,65 hektar sawah dan tegalan tak bisa ditanami dimusim kemarau. Sehingga pembangunan embung desa menjadi solusi untuk menampung air hujan yang akan mengairi lahan pertanian saat musim kemarau. Dengan terbangunnya embung desa tersebut telah memberi dampak langsung terhadap peningkatan kualitas dan volume produksi/panen produk-produk unggulan desa seperti bawang merah, padi dan kacang tanah, karena lahan pertanian dalam ditanami sepanjang tahun atau tiga kali musim tanam dalam setahun.
    Irigasi pertanian
    Untuk menunjang optimalnya fungsi embung desa, dalam APBDes sejak 2015 hingga tahun 2017 telah membangun saluran irigasi dengan kontruksi utama pasangan batu kali. Dengan pelaksanaan kegiatan perbaikan saluran irigasi ini, dimaksudkan agar aliran air dapat dikelolah dan diatur sebaik mungkin sehingga penyebaran air dapat merata kesemua lahan pertanian (sawah dan kebun) warga. Dana desa juga dipergunakan untuk pembanguna talud lingkungan guna penyelesaian masalah yang rutin dihadapi warga terutama yang rumahnya dipinggir bukit adalah terkena tanah longsor akibat tergerus air hujan. Dengan berbahan dasar material batu kali, semen dan pasir, pembangunan talud lingkungan sehingga warga tidak lagi selalu was-was saat turun hujan, tidak lagi takut rumah tertimbun tanah longsor.
    Selain pembangunan sarana dan prasarana diatas, dana desa yang dikucurkan oleh Pemerintah pada desa Sari dapat digambarkan dalam tabel berikut :

    No
    Kegiatan
    2015
    2016
    2017
    Vol
    Biaya
    Vol
    Biaya
    Vol
    Biaya
    1
    Pemb. Saluran irigasi
    170
    81.077.279
    470
    284.315.000
    266
    97.800.000
    2
    Pemb.Talud lingkungan
    1 pkt
    62.716.968




    3
    Pemb. Embung desa


    1
    184.581.213
    2
    406.260.538
    4
    Sarana air minum


    1
    97.000.000
    1
    47.121.200
    5
    Pemb. Lapangan desa




    1
    40.800.000
    6
    Rehab. Poskesdes




    1
    45.800.000
    Total

    143.794.241

    565.896.213

    637.781.738
  • You might also like

    No comments:

    Post a Comment